Keistimewaan Yogyakarta dalam Perspektif Teologi
Kategori: Budaya
Penulis : Dr. Ratun Untoro, M.Hum., dkk.
Penerbit: Tandabaca Press
Tahun Terbit: 2023
Dimensi: viii + 180 halaman, 20 cm x 14 cm
ISBN: dalam proses
Ketika berbicara tentang teologi di Yogyakarta, sewajarnya orang akan melihat Kasultanan Ngayogyakarta dengan raja yang bergelar khalifatullah.
Lengkapnya, Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana, Senapati Hing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah.
Sebelumnya, Susuhunan Amangkurat IV (memerintah 1719–1724) adalah Raja Mataram yang menggunakan gelar Kalipatullah.
Gelar lengkapnya adalah Prabu Mangkurat Senapati Ingalaya Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Kalipatullah (Moertono dalam Soedarsono, 1997).
Sultan Yogyakarta sejak 1755 dan selanjutnya menggunakan gelar Kalipatullah. Khalifah adalah pemimpin tertinggi umat Islam atau disebut juga imam A’zhom yang sekaligus menjadi pemimpin negara Islam.
Menurut M.Quraish Shihab (1997), kata khalifah digunakan dalam Al-Qur’an untuk orang yang diberi kekuasaan mengelola suatu wilayah.
Gelar raja Yogyakarta itu telah menunjukkan bahwa Keraton Yogyakarta dan seluruh wilayahnya dipimpin oleh khalifah Allah yang beragama Islam.
Buku ini berisi sekumpulan Hubungan manusia dengan alam sekitar (benda, hewan, dan tumbuhan) yang istimewa ini kemudian dalam pengertian luas juga terjadi didalam masyarakat Jawa khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal itu menjadi sebuah pertanyaan besar yang tidak sekadar ingin diketahui manusia, tetapi juga perlu diketahui.
Tidak sekedar ingin tahu, tetapi perlu tahu karena hal itu terjadi pada setiap manusia dan juga akan menimpa dirinya sendiri.
Hal itu menjadi sulit dijawab karena lahir, hidup, dan mati tidak berpola. Tidak ada struktur yang jelas dan terukur.
Kami ucapkan selamat membaca, semoga bermanfaat. Tentu saja saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan di sana-sini, terkait dengan substansi, editing, layout, dan sebagainya. Untuk itu atas nama pribadi saya mohon kritik dan saran.
